Dampak Konsumsi Alkohol Terhadap Berat Badan
Menurut Dr. Anita Wisniewski, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, "Konsumsi alkohol dapat berkontribusi terhadap peningkatan berat badan. Alkohol memiliki kalori yang cukup tinggi. Ini berarti bahwa mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menambah kalori yang masuk ke dalam tubuh kita." Dia menjelaskan, sebotol bir biasa mungkin mengandung sekitar 150 kalori, sedangkan sebotol anggur mungkin memiliki hingga 750 kalori. Ini seperti makan makanan berat dalam bentuk cair.
Tak hanya itu, alkohol juga bisa mengganggu pola makan kita. Orang yang sering minum alkohol cenderung memiliki pola makan yang tidak sehat. Alkohol juga dapat memicu perasaan lapar, membuat kita makan lebih banyak. Jadi, berhenti minum alkohol bisa menjadi langkah yang bijaksana jika Anda berusaha menurunkan berat badan.
Pengaruh Alkohol Terhadap Metabolisme Tubuh Anda
Alkohol juga bisa mempengaruhi metabolisme tubuh kita. "Alkohol dapat memperlambat metabolisme, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan berat badan," kata Dr. Anita. Kita harus memahami bahwa tubuh kita merespons alkohol sebagai racun. Jadi, ketika kita minum alkohol, tubuh kita berhenti membakar kalori dari makanan yang telah kita makan dan fokus pada pembakaran alkohol.
Prof. Dr. Ahmad Sulaeman, spesialis nutrisi dari Universitas Indonesia, memaparkan, "Alkohol bisa mempengaruhi berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Ini termasuk penyerapan dan pencernaan nutrisi, serta produksi dan pemecahan lemak dan protein." Dia menambahkan, "Konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, yang bisa berdampak negatif pada metabolisme."
Jadi, dari dua pakar ini, kita bisa menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol dapat berdampak signifikan terhadap berat badan dan metabolisme kita. Sangat penting untuk mengontrol konsumsi alkohol kita agar tetap sehat dan menjaga berat badan ideal. Ingatlah, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan kita.